Category 1
Mengenai Saya
Category 2
Category 3
Category 4
Category 5
Category 6 (Carousel)
Rabu, 23 April 2014
Selasa, 01 April 2014
Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan Itu Mudah
(Ilustrasi) |
Setiap keluarga pasti punya masalah, tidak ada satu pun keluarga yang tidak punya masalah.
Yang disebut dengan masalah adalah jarak yang terbentang antara realitas kita saat ini dengan idealitas yang kita inginkan. Kita tidak pernah berada dalam kondisi ideal, selalu saja ada jaraknya. Semakin jauh jarak tersebut, semakin besar masalah yang kita hadapi. Maka menyelesaikan masalah artinya mendekatkan kondisi kita hari ini dengan idealitas yang seharusnya kita miliki. Satu masalah terselesaikan, muncul masalah berikutnya. Begitulah watak kehidupan.
Pada kenyataannya, ada keluarga yang mudah sekali keluar dari masalah. Ada pula keluarga yang sangat sulit keluar dari masalah, bahkan ada pula keluarga yang tidak pernah bisa keluar dari masalah. Mereka terjebak dalam kubangan masalah demi masalah tanpa pernah bisa menguraikannya. Masalah datang silih bergenti tanpa diketahui mana ujung dan mana pangkalnya. Mereka terbebani oleh rangkaian permasalahan keluarga, yang pada akhirnya tidak mampu mempertahankan keutuhan rumah tangga. Bahtera rumah tangga mereka karam diterjang badai permasalahan.
Bagaimana Membuat Masalah Menjadi Mudah Diselesaikan?
Pertanyaan pentingnya adalah : siapakah yang membuat masalah hidup kita menjadi susah, dan siapa pula yang membuat masalah hidup kita menjadi mudah? Tentu saja tidak ada yang lain, kecuali diri kita sendiri. Demikian pula masalah dengan pasangan. Siapa yang menjadikan permasalahan suami istri menjadi mudah atau menjadi susah? Tidak ada lain kecuali suami dan istri itu sendiri.
Hidup berumah tangga itu tergantung bagaimana kita menjalaninya. Karena masalah selalu hadir dalam kehidupan kita, maka tergantung kita mau menjadikan masalah itu sebagai mudah atau sebagai susah. Jika kita menjadikan masalah yang muncul dengan pasangan menjadi susah, maka memang akan terasa sangat susah. Namun jika kita menjadikan masalah yang muncul dengan pasangan menjadi mudah, maka semua sangat ringan dirasakan dan mudah diselesaikan.
Kuncinya ada pada diri kita sendiri.
1. Selalu Berpikir dan Bersikap Positif
Hendaknya suami dan istri selalu berpikir positif dalam memandang segala sesuatu. Semua kejadian dalam hidup selalu ada hikmah yang positif jika pandai mengambilnya. Tidak ada kejadian yang sia-sia selama kita mampu mengambil hikmah terbaiknya. Bahkan dari kegagalan, dari kesalahan, dari kesusahan, semua selalu ada sisi positif yang akan mendewasakan kehidupan kita. Yang penting mampu berpikir dan bersikap positif dalam kehidupan.
Apalagi dalam menghadapi dinamika hidup berumah tangga dengan pasangan. Selalu saja ada persoalan yang datang menghadang. Besar atau kecil, berat atau ringan, itu sangat relatif dan sangat subyektif. Yang paling utama adalah pikiran dan sikap yang selalu positif dalam menghadapi segala sesuatu. Dengan berpikir dan bersikap positif, suami dan istri akan selalu berada dalam suasana interaksi yang penuh kedewasaan dan diliputi kebijaksanaan. Tidak mudah emosi, tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, dan semua masalah menjadi mudah diselesaikan.
2. Tidak Meributkan Hal-hal Kecil
Sangat banyak hal-hal kecil yang sering menjadi kerikil tajam dalam perjalanan hidup berumah tangga. Manusia sangat jarang menabrak batu yang besar, karena jelas-jelas kelihatan sehingga mudah untuk dihindari. Namun sangat sering manusia terpeleset oleh bebatuan kecil atau kerikil, karena tidak tampak. Dalam komunikasi dan interaksi suami dan istri, sering dijumpai hal-hal kecil yang membuat keributan besar. Urusan-urusan sepele yang dibesar-besarkan.
Hanya karena salah omong, hanya karena lambat menjawab pertanyaan, hanya karena lambat melayani, hanya karena salah dengar, hanya karena tindakan yang tidak sengaja, ternyata memicu keributan dan ketegangan antara suami dan istri. Mengapa mereka tidak segera saling meminta maaf dan memaafkan kekurangan pasangan? Mengapa mereka suka membesar-besarkan persoalan yang sebenarnya ringan saja, bukan hal-hal besar?
Jika mereka menganggap ringan saja hal-hal kecil itu, maka mereka akan mudah untuk menyelesaikan setiap persoalan, karena yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan suami istri hanyalah persoalan-persoalan kecil.
3. Kesediaan untuk Menyelesaikan Masalah
Kunci penyelesaian masalah suami dan istri ada pada mereka sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa menyelesaikan masalah mereka. Konselor juga tidak bisa menyelesaikan masalah mereka, karena konselor hanya memediasi dan memotivasi untuk penyelesaian masalah. Namun yang bisa menyelesaikan permasalahan suami dan istri ya hanya mereka sendiri. Bukan orang lain, bukan orang tua, bukan mertua, bukan saudara, bukan ustadz, bukan kyai, bukan konselor. Mereka berdua yang bisa menyelesaikannya.
Sepanjang suami dan istri mau duduk berdua, membicarakan masalah dengan kelapangan dada, berdialog dengan hati terbuka, mengobrol dalam suasana nyaman dan gembira, menjauhkan diri dari sikap emosi dan gelap mata, maka semua masalah akan mudah dan ringan untuk diselesaikan. Namun jika suami dan istri tidak mau duduk berdua, tidak mau membahas permasalahan dengan hati terbuka, justru mengembangkan sikap saling curiga, menganggap kesalahan hanya ada pada pasangannya, maka selamanya masalah tidak akan pernah bisa selesai.
Semua kembali kepada pribadi suami dan istri. Jika ingin membuat masalah mereka menjadi mudah dan ringan, maka mereka akan mudah dan ringan menyelesaikan setiap permasalahan. Namun jika ingin membuat masalah mereka menjadi susah dan berat, maka mereka pun akan selalu kesulitan keluar dari masalah. Tidak ada yang sulit, kecuali yang memang sengaja kita buat sulit. (Cahyadi Takariawan)
Kamis, 20 Maret 2014
Manfaat berbagi itu adalah bahagia lahir batin.
LMI Sidoarjo-Pada awalnya saya mengenal LMI dari teman saya yang bernama Wulan. Saya merasakan banyak hikmah dari bershodaqoh dan saya mengajak teman-teman saya yang bernama Nur Abidatul dan Sudibyo Kunto untuk
bershodaqoh di LMI” tutur Ibu Julaikah.
Bagi Ibu Julaikah Puji Lestari menjadi donatur LMI Sidoarjo itu adalah bagian semangat hidupnya untuk selalu berbagi, karena manfaat berbagi itu adalah bahagia lahir dan batin. Kepedulian terhadap sesama akan mendatangkan motivasi untuk selalu bersyukur atas karunia dan anugrah Tuhan.
Pada saat mendengar berita Gunung Meletus Ibu Julaikah salah satu guru SD Widya Wiyata langsung terbayang betapa menderitanya warga korban Gunung Meletus, karenanya dengan bersemangat mengajak dan memotivasi para guru dan siswa untuk peduli korban bencana. Alhamdulillah ajakannya disambut dengan ikhlas dan senang untuk berpartisipasi untuk membantu korban bencana.
Ibu Julaikah dan para guru ikut mendampingi siswa-siswi dengan membawa karton putih bertuliskan Save Kelud Victims para siswa SD Widya Wiyata Perum Bumi Citra Fajar ( BCF ) Jl. SekawanAyu no. 9 – 17 .Sidoarjo ingin menunjukkan ikut berempati dan simpati pada warga korban bencana erupsi Gunung Kelud. Para siswa dengan gembira menyerahkan sebagian uang sakunya untuk meringankan kesusahan yang dialami warga korban bencana itu.
Terkumpul dana sebesar 1.850.000 diserahkan kepada LMI Sidoarjo yang akan disalurkan langsung untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana di sekitar Gunung Kelud. “ Mohon LMI bisa menyalurkan dana yang terkumpul dari para siswa untuk keluarga korban bencana, semoga bermanfaat” Kata Bu Julaikah yang juga sebagai Koordinator Donatur LMI di sekolah tersebut.
Bu Julaikah yang tinggal di Ds. Masangan Kulon RT.3 RW. 1 Sukodono meyakini bahwa anak-anak sejak dini harus ditanamkan rasa peduli pada sesama, cepat tanggap untuk membatu orang lain yang kesusahan. Tepatlah siswa-siswi di sekolah senantiasa digerakkan dengan ikhlas dan gembira untuk bersama-sama peduli terhadap penderitaan warga korban bemcana itu.
Selasa, 11 Maret 2014
PT. HANSA PRATAMA Tbk Peduli Korban Erupsi Kelud
Lmi Sidoarjo-Koordinator donatur LMI Bu Dyah Retno ( Netty ) dan Bu Titin Puryani di PT. HansaPratama Ds.BakungTemenggungan Balongbendo Sidoarjo, sangat antusias mendukung program kemanusiaan peduli korban bencana yang diajukan LMI Sidoarjo, termasuk korban bencana meletusnya Gunung Kelud.
Karenanya beliau berinisiatif menggalang dana peduli korban bencana ke seluruh karyawan dan juga disampaikan kepada pimpinan manajemen PT. Hansa Pratama. Sungguh sangat terharu atas kepedulian Pimpinan Manajemen dan seluruh karyawan, terkumpul dana sebesar Rp. 5.510.000 dan 5 dus pakaian.
Bapak Abdul Manaf, Ketua Serikat Pekerja PT. Hansa Pratama sangat berharap bantuan yang telah disalurkan dapat meringankan penderitaan warga korban bencana. “ Semoga bantuan ini bermanfaat dan warga korban bencana meletusnya Gunung Kelud mampu sabar dan tabah menghadapi musibah ini” ujarnya.
SD Widya Wiyata Save Kelud Victims
Dengan membawa karton putih bertuliskan Save Kelud Victims para siswa SD Widya Wiyata Perum Bumi Citra Fajar ( BCF ) Jl. SekawanAyu no. 9 – 17 .Sidoarjo ingin menunjukkan ikut berempati dan simpati pada warga korban bencana erupsi Gunung Kelud. Para siswa dengan gembira menyerahkan sebagian uang sakunya untuk meringankan kesusahan yang dialami warga korban bencana itu.
Ibu Julaikah Puji Lestari salah satu guru SD Widya Wiyata yang sangat bersemangat mengajak dan memotivasi para guru dan siswa untuk peduli korban bencana. Alhamdulillah ajakannya disambut dengan ikhlas dan senang untuk berpartisipasi untuk membantu korban bencana.
Terkumpul dana sebesar 1.850.000 diserahkan kepada LMI Sidoarjo yang akan disalurkan langsung untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana di sekitar Gunung Kelud. “ Mohon LMI bisa menyalurkan dana yang terkumpul dari para siswa untuk keluarga korban bencana, semoga bermanfaat” Kata Bu Julaikah yang juga sebagai Koordinator Donatur LMI di sekolah tersebut.(Dawud)
Rabu, 05 Maret 2014
Penuhi Memori dengan Kebaikan Pasangan
Kolom Keluarga-Sangat banyak perbuatan baik yang dilakukan pasangan kepada kita, namun karena dilakukan setiap hari maka cenderung dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja. Cobalah buat daftar kebaikan pasangan, satu per satu ditulis dan diingat-ingat. Ingat, jangan ada yang terlewat. Buatlah daftar kebaikan pasangan, agar kita dengan mudah menghadirkannya dalam ingatan dan selalu menjadi kenangan.
Jika kita menyimpan sebanyak mungkin memori tentang kebaikan pasangan, maka tidak ada sisa tempat lagi bagi memori tentang keburukannya. Jika hati dan pikiran kita selalu mengingat dan menyimpan berbagai hal yang indah bersama pasangan, tidak ada tempat lagi untuk berbagai kisah sedih dan memilukan yang pernah terjadi bersama pasangan.
Mengingat Kebaikan Istri
Isteri memasak setiap hari untuk keperluan keluarga, dianggap hal biasa. Setiap hari istri belanja untuk keperluan keluarga, menyiapkan bahan masakan, memilih menu dan bumbu, kemudian mengolah menjadi masakan siap santap. Aktivitas ini bisa menghabiskan banyak waktu di dapur. Namun sebagian suami menganggap itu semua sebagai kewajiban istri, bukan kebaikan. Maka tidak ada apresiasi positif dan ucapan terimakasih untuk rutinitas memasak yang dilakukan istri.
Istri bersedia hamil sembilan bulan, melahirkan, menyusui dan mengurus anak sejak masih janin, dianggap sudah menjadi kewajibannya sebagai perempuan. Maka tidak ada apresiasi positif dan ucapan terimakasih untuk kesediaan istri mengandung, melahirkan dan mengurus anak tersebut. Padahal jelas itu semua merupakan kebaikan yang luar biasa besarnya.
Jika istri tidak melaksanakan aktivitas praktis kerumahtanggaan karena berbagi dengan pihak lain, misalnya karena di rumah ada pembantu rumah tangga, tentu saja ada banyak kebaikan lain yang dilakukan istri. Tentu saja kebaikan itu tidak hanya memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Ada sangat banyak lahan-lahan kebaikan yang telah dilakukan istri selama ini.
Mengingat Kebaikan Suami
Suami yang setiap hari bekerja keras mencari nafkah adalah kebaikan. Namun karena itu sudah menjadi kegiatannya setiap hari, maka dianggap sebagai hal yang lumrah dan wajar saja. Karena mencari nafkah adalah kewajiban suami, banyak istri yang tidak melihatnya sebagai kebaikan. Maka tidak ada apresiasi positif dan ucapan terimakasih untuk rutinitas mencari nafkah yang dilakukan suami.
Suami berpikir keras untuk mencukupi semua keperluan hidup keluarga, untuk pendidikan anak, untuk jaminan kesehatan, dan berbagai keperluan rekreatif keluarga. Suami melindungi dan menjaga keluarga dari berbagai ancaman serta bahaya. Suami membantu melakukan berbagai kegiatan praktis kerumahtanggaan. Jelas semua itu merupakan kebaikan yang sangat besar.
Jika ada berbagai kelemahan suami dalam hal mencari nafkah, misalnya belum mampu mencukupi semua keperluan hidup berumah tangga, bukan berarti tidak ada kebaikan lainnya pada suami. Sangat banyak lahan dan jenis kebaikan yang telah dilakukan suami selama ini, jangan sampai hilang tertutupi oleh beberapa kekurangan dan kelemahannya.
Melaksanakan Kewajiban dan Peran adalah Kebaikan
Ada banyak orang yang melalaikan dan mengingkari kewajibannya, ada banyak orang yang melarikan diri dari tanggung jawab. Maka tatkala suami atau istri melakukan kewajiban dengan baik, hal itu adalah suatu kebaikan yang sangat besar dan layak diapresiasi secara positif. Padahal, dalam kehidupan berumah tangga, kita tidak selalu memandang segala sesuatu dengan perspektif hak dan kewajiban. Perspektif ini bercorak sangat kaku dan terkesan hitam putih.
Ada perspektif peran, dimana suami dan istri memiliki peran khas dalam posisinya di dalam keluarga. Ketika kita melihat dari perspektif peran sekalipun, kita akan menemukan kesimpulan bahwa orang yang bersedia melakukan perannya adalah orang yang baik. Peran sebagai suami, sebagai ayah, sebagai pemimpin, sebagai pemberi teladan, sebagai pendidik, jika dilakukan dengan penuh kesadaran, tentu merupakan suatu kebaikan yang tak ternilai harganya. Peran sebagai istri, sebagai pelahir generasi, sebagai pengelola rumah tangga, sebagai pendidik anak, jika dilakukan dengan penuh kesadaran, tentu merupakan suatu kebaikan yang tak ternilai harganya.
Sangat Banyak Kebaikan Pasangan
Ada sangat banyak kebaikan pasangan yang telah dilakukan untuk kita selama ini. Sebagiannya kita mengetahui, sebagaian lain lagi bahkan kita tidak mengetahuinya. Suami menjaga rahasia istri, tidak pernah menceritakan kejelekan dan kekurangan istri kepada orang lain, adalah suatu kebaikan suami. Demikian pula ketika istri menjaga rahasia suami, tidak pernah menceritakan kejelekan dan kekurangan suami kepada orang lain, adalah suatu kebaikan istri. Hal seperti ini sering kita abaikan.
Suami tidak menuntut kesempurnaan istri, tidak membebani istri diluar kesanggupannya, jelas merupakan kebaikan suami. Demikian pula ketika istri tidak menuntut kesempurnaan suami, tidak menuntut sesuatu diluar kesanggupan suami, jelas merupakan kebaikan istri. Hal seperti ini juga sering kita abaikan.
Suami bersabar atas kekurangan pelayanan istri, bisa menahan emosi, dan tetap melaksanakan kewajiban dan peran sebagai suami kendati ada kekurangan pelayanan dari istri, jelas merupakan kebaikan suami. Demikian pula jika istri bersabar atas kekurangan perhatian suami, bisa menahan emosi, dan tetap melaksanakan kewajiban dan peran sebagai istri kendati ada kekurangan perhatian dari suami, jelas merupakan kebaikan istri.
Sungguh, sangat banyak kebaikan pasangan kita. Ayo terus mengingat dan menjadikannya sebagai memori terindah dalam hidup bersama pasangan.(Cahyadi Takariawan)
Para Siswa SDIT Insan Kamil Peduli Bencana
Lmi Sidoarjo-Siswa-siswi SDIT InsanKamil sangat antusias ketika ada Kardus Kosong keliling di kelasnya dalam rangka penggalangan dana untuk warga korban bencana. Wajah mereka sangat ceria dan sangat berharap kardus yaang keliling itu sampai di depannya, rasanya ingin sekali untuk segera memasukkan uang sakunya ke kardus.
Tentu siswa siswi sudah melihat berita di TV adanya banyak bencana di Indonesia tercinta ini, banjir, tanah longsor dan gunung meletus. Mereka membayangkan betapa susahnya anak-anak disana yang tempatnya tertimpa musibah, mereka ikut sedih saudara-saudaranya tidak dapat sekolah dan bermain gembira seperti mereka.
Rasa simpati dan empati mereka tumbuh dan berkembang dalam pembinaan dan pembelajaran yang dilakukan di SDIT Insan Kamil Sidoarjo. KepalaSekolah SDIT Insan Kamil Ust.Khoirul Anam menyampaikan apresiasi khususnya pada para siswa-siswi yang mempunyai empati tinggi untuk membantu meringankan beban penderitaan warga yang sedang di timpa bencana di Indonesia ini.
Perolehan penggalangan dana para siswa diserahkan semuanya ke LMI Sidoarjo untuk disalurkan langsung pada warga Korban Bencana. LMI Sidoarjo memberikan Piagam Penghargaan kepada SDIT Insan Kamil atas kerjasamanya selama ini dalam membangun kepedulian siswa-siswi agar senantiasa Peduli Untuk Berbagi. Semoga senantiasa mendapatkan ridho Allah swt.
“Terima kasih LMI atas penghargaan ini dan semoga empati seperti itu hendaknya dapat ditiru oleh seluruh sekolah –sekolah lain khususnya di Sidoarjo dan Jawa Timur pada umumnya“, pungkas Ustadz Choirul Anam penuh semangat. — bersama Shooting Suwandi.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)