BREAKING NEWS

Minggu, 22 Juli 2012

Kisah Donatur LMI Sidoarjo




4 Pilar nya Mas Ali dan LMI jadi saksi kesuksesannya.
Mohammad Ali lahir di pati 15 maret 1977 adalah putra ke lima dampit kembar dari 7 bersaudara, lulusan satra arab UGM 2001 ini mulai mengenyam kuliner sejak lulus kuliah di akademi ayam bakar wongsolo , selama kurang lebih 4 tahun mengiringi PUSPO WARDOYO membuka gerai ayam Bakar Wongsolo, terakhir Mohammad Ali membuka ABWS cabang Sidoarjo sebagai pelabuhan terakhir mendampingi BOS yang dikenal dengan poligaminya itu. Dengan berakhir aktivitas kuliner di Ayam Bakar wongsolo maka yang terjadi adalah anak muda ini mulai berkarier sendiri dengan berjualan baju, sarung dan rukuh. Bahkan tahun 2005 itu sempat rekan rekan nya sesama marketing perumahan TAS Sidoarjo menjulukinya ALI SARUNG.

Sejak dipertemukan dengan Kyai entrepeneur kuliner KH.Mahfudz syaubari, tahun 2009 Mohammad ali bersinergi dengan beliau membuka tempe penyet ayam bawang di Sidoarjo. Dengan bermodal 2 juta dari hasil jualan sarung maka dibelilah rombong dan alat alat dapur dan 2 juta dari pinjaman modal Pak Kyai untuk membeli bahan baku maka dibukalah cikal bakal usaha kulinernya di jalan pahlawan sidoarjo, hanya setahun berthan karena kontrak temmptnya habis. Habis berjualan ali menyibukakn diri ungtuk ikut jualan property kesan kemari. Dari hasil menjadi broker di property bersam teman-temannya membuka lahan property baru di kawasan sidoarjo barat “ the quality “ dan saat ini juga mengembangkan perumahan di Batu malang ‘ Orchid mansion “.begitulah akhirnya banting setir nekuni property, baginya hidup selain bekerja keras, juga kudu cerdas dan harus ikhlas, yang akhirnya menghasilkan kerja yang tuntas.

Tahun 2010 Mohammad Ali kembali ingin membuka resto, resto yamg dipilhnya adalah resto fastfood , cita cita inspirasi ingin bersanding dengan resto fastfood ternama mulai ditanamkan dengan bergabung dengan komunitas fastfood resto ternama itu, akhirnya mohammad ali dengan motivasi tinggi menggandeng kembali KYAI Mahfudz yng sekaligus juga guru spiritualnya untuk join bersama membuka gerai M2M pertama di sidoarjo, bersama Kyai Ali Mustofa salah satu group M2M dibuatlah wadah Madinta Madani, CV yang berhasil dibentuk itu dalam setahun membuka 3 gerai M2M ditahun 2011 di jalan pahlawan , wonoayu dan lamongan. Tantangan Ali tidak cuman itu suatu saat dia ingin M2M bisa face to face dengan resto ternama asing itu, baginya M2M bisa menciptakan nuansa bisnis yang berbeda dangan mereka, dengan konsep lokal berkualitas global, konsep resto murah tapi tidak murahan dan konsep resto yang tidak hanya berorientasi b usiness semata. Atas dasar itulah suatu saat M2M bisa berkarya lebih besar untuk memajukan bangsa lewat kuliner.

Ali meyakini bahwa busines yang berjalan saat ini banyak dibantu oleh faktor x yang sebenarnya sangat diluar jangka rasio manusia. Bila ditanya kenapa itu, “ lompatan business resto yang luar biasa ini menurut nya tidak lepas dari sinergi 4 pilar yang pernah dia dapat dari Kyai Mochtar salah seorang kyai di Malang bhawa sebuah rumah tangga biusiness tidak terlepas dari ayah yang harus bekerja keras dan cerdas, istri yang senantiasa sholat dhuha untuk mendoakan, adanya guru atau kyai yang memberi petunjuk dan nasihat dan konsep berbagi rizki dengan sedekah yang terus menerus .LMI adalah saksi keberadaan kami ketika kami masih merangkak menyusuri business kuliner ini, termasuk dengan pak Abdul Azis salah satu anggota pegawai LMI memperkenalkan kami rencana mau bikin bakso pentol. Waktu itu saya dan beliau blusukan di gang desa tenggulunan utuk belajar kuliner .

Konsep modal dalam pemahaman Ali adalah tidak sekedar duit atau asset saja tapi pengalaman, ilmu, keyakinan, dan keberanian adalah juga modal yang justru lebih bernilai dari modal uang yang sebenarnya. Keyakinan bagi dia adalah 50 % dari nilai kesuksesan. Kesuksesan yang diimpikan adalah bukan karena nilai materi semata tapi bagaiamana lebih bisa bermanfaat dengan berbagi dengan orang lain, si fulan yang membagikan ilmunya kepada orang lain tentu feedbacknya adalah tuhan akan memberikan semakin luas dan pandai wawasannya, si fulan yang mau membagikan curahan tenaga nya maka Tuhan akan memberikan semakin sehat, bugar jiwa dan raganya. Dan sebaliknya si fulan yang memberikan rizkinya untuk bersedekah dengan sesama maka feedbacknya tuhan akan memberikan lipatan rizki yang besar kepadanya.

Mohammad Ali dengan istri dan kedua anaknya Sofie, dan Keisya selalu meluangkan waktu untuk menikmati oase LMI, ibaratnya Oase LMI adalah langganan gratis karena sejak 2 tahun yang lalu keluarga ini memantabkan untuk menjadi donatur LMI, bagi mereka sedekah kecuali melipatkangandakan rizki juga menambah silaturahmi ukhuwah. Sedekah juga membersihkan jiwa raga dan sedekah sangat mujrrab untuk menciptakan rizki yang tiada diduga. Dan saat ini atas berkah rahmad Alloh kembali Mohammad Ali menghidangkan sajian kuliner di Sidoarjo dengan icon “ ASAPASAP Steak and Soup “ steak pilihan yang berlokasi di Taman Pinang B7 No 1, baginya mengelola bisnis ini harus bersinergi dengan sesama, dengan anak anak crew tidak hanya mereka dijadikan sebagai patner kerja tetapi juga bagaimana ada rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan. 4 pilar yang dikembangkan dalam bisnis ini adalah bagaimana bisnis resto ini tidak hanya melulu beroientasi bisnis oriented tetapi social, study dan juga spiritualnya juga harus dapat. ASAPASAP Steak and Soup , alhamdulillah bisa diterima masyarakat Sidoarjo, Surabaya yang selanjutnya akan dibuka gerai baru di Malang. Doanya ya....

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 SEKOLAH ISLAMI SIDOARJO.