BREAKING NEWS

Senin, 20 Januari 2014

Dahsyatnya Potensi Zakat


LMI Sidoarjo-Zakat disamping sebagai bukti penghambaan (‘ubudiyah) setiap mukmin/mukminah kepada Allah, sarana taqarrub (pendekatan diri) kepada-Nya, dan wasilah pengharapan pahala serta beragam rahmat dari-Nya, setiap ketentuan syareat Islam ditetapkan juga untuk menjadi solusi bagi persoalan dan permasalahan kehidupan manusia. Oleh karena itu, seharusnya kaum muslimin, berkat syereat Islam yang luar biasa solutif, adalah ummat terbaik yang tampil dalam hidup ini dengan tanpa masalah yang berarti, atau yang paling minim masalahnya, dan bahkan yang senantiasa siap memberikan solusi bagi berbagai persoalan ummat lain! Namun fakta dan realitanya saat ini, justru sebaliknya. Dimana beragam permasalahan besar dan problematika berat masih selalu menyerimpung serta mengepung dari segala penjuru. Sampai-sampai sebagiannya bahkan hampir tidak ada yang tahu secara pasti, bagaimana cara ummat bisa lepas darinya! Dan tentu saja, itu semua gara-gara kebanyakan aturan atau tuntunan syareat Islam masih berupa wacana, konsep dan teori yang tersimpan rapi di dalam kitab-kitab dan buku-buku para ulama semata, dan belum terterjemahkan sebagaimana laiknya di dalam kehidupan nyata!

Demikianlah dengan syareat zakat. Andai rukun Islam ketiga ini bisa tertunaikan dengan baik, potensinya tergali dengan optimal dan sistemnya terkelola sebagaimana mestinya sesuai konsep idealnya, niscayalah ia benar-benar cukup jitu dan cespleng sebagai penuntas problematika kemiskinan Ummat berikut beragam problematika lain yang menjadi dampaknya! Namun yang terjadi, sebagaimana aspek-aspek ajaran Islam yang lain, realitanya masih sangat jauh dari idealitanya. Bahkan seperti yang tertuang dalam taujih sebelumnya, khusus syareat zakat, masalah tidak hanya terbatas bahwa, ia baru berada di level teori, konsep dan wacana saja. Melainkan malah masih lebih jauh dari itu. Karena sekadar sebagai teori dan konseppun mayoritas muslimin juga masih belum menyadari dan menguasainya, sebagai akibat masih lemahnya sosialisasi terhadapnya, tentu saja disamping banyak faktor lainnya pula.

Ya, kebanyakan kita mungkin belum sadar bahwa, ternyata potensi zakat saja, belum ditambah infak dan sedekah sunnah serta yang semacam lainnya, sangatlah besar dan dahsyat sekali. Coba kita ambil contoh Indonesia misalnya, sebagai negara muslim terbesar di dunia. Berapa kira-kira potensi zakatnya andai terhimpun semuanya atau minimal mayoritasnya? Mari kita tengok dan cermati bersama. Ketua umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Prof. DR. Didin Hafidhuddin, dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa, potensi zakat di Indonesia sebear Rp. 217 triliun. Bahkan mungkin saja bisa lebih besar dari itu. Karena pada tahun lalu saja, salah seorang pengurus Forum Zakat (FOZ) Indonesia, Sri Adi Bramasetia, sudah menyatakan bahwa, potensi zakat Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, bisa mencapai nilai Rp. 300 triliun pertahun. Tentu sebuah angka yang mencengangkan, bukan? Lalu berapa yang telah berhasil terhimpun dan terkelola selama ini? Belum didapat data yang pasti, namun yang jelas masih sangat jauh sekali. Karena dari potensi yang demikian besar itu, yang sementara berhasil dihimpun dan dikelola, baik melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) maupun berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) resmi, diperkirakan baru berada di kisaran kurang lebih 1,5 %. Tentu saja sebuah kesenjangan yang masih sangat jauh sekali! Lalu bagaimana dengan potensi zakat dunia Islam? Tentu sangat sulit sekali untuk kita bisa mengetahui data riilnya. Namun sekadar sebagai gambaran kasar, barangkali apa yang pernah diungkapkan oleh Syaikh Prof. DR. Yusuf Al-Qardhawi hafidzahullah beberapa tahun yang lalu bisa sedikit mewakili. Ya, beliau pernah menyatakan bahwa, seandainya para muslimin aghniya’ (orang-orang kaya) di negara-negara Teluk benar-benar membayar zakat atas harta tak terhitung yang dikaruniakan Allah kepada mereka, ya sekali lagi zakat saja tanpa infak dan sedekah sunnah, niscaya dana yang terhimpun sudah cukup, tidak hanya untuk mengkayakan seluruh muslimin fakir di negara-negara itu saja, melainkan juga cukup untuk menutup kebutuhan seluruh negara muslim miskin di dunia! Subhanallah! Lalu bagaimana jika muslimin aghniya’ di dunia berzakat semuanya bahkan ditambah infak, sedekah dan wakaf juga? Ya tentu saja insyaallah akan terulang kondisi seperti yang terjadi pada masa kekhilafahan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah yang hanya berumur 2,5 tahun, dimana setelah dana zakat terhimpun, para amil berkeliling kemana-mana untuk mencari fakir miskin yang berhak dan mau menerima bagiannya dari zakat, namun mereka gagal menemukannya!

Rupanya saat ini kita masih harus bermimpi bagi terulangnya masa kesejahteraan penuh barakah sebagai dampak pasti dari tertunaikannya syareat zakat dan syareat-syareat Islam yang lainnya seperti itu! Akan tetapi, setidaknya, semoga saja kontribusi positif dan peran aktif kita semua sebagai amil dan amilah hari ini, meskipun bersifat temporal, bisa menjadi bagian penting dari seribu satu langkah kongkrit ke arah realisasi mimpi indah itu! Semoga! Aamiin! (H. Ahmad Mudzoffar Jufri)


(http://ikadijatim.org/dahsyatnya-potensi-zakat/)

12 GOLONGAN ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT


Siapa saja orang-orang yang di doakan Malaikat ?

Mari kita lihat satu persatu dengan harapan kita termasuk salahsatu didalam nya, Aamiin….
12 Golongan Orang Yang Didoakan Malaikat adalah :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.” (HR. Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu Shalat.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud I/130)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaallinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa salam bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.” (HR. Ahmad dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.
Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka,
‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’,
mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan.
Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan.” (HR. Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’.
Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur.”
Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah”. (HR. Ibnu Hibban dan Ath Thabrani dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh.” (HR. Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa salam bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang ada di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
wallahu a’lam bish-showab






Sumber Artikel : Oleh Syaikh Dr. Fadhl Ilahi
“Orang-Orang yang Didoakan Malaikat”
Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

7 TANDA KEBAHAGIAAN HIDUP DI DUNIA

7 TANDA KEBAHAGIAAN HIDUP DI DUNIA

1. Qalbun Syakirun
2. Al azwaju shalihah
3. Al Auladun abrar
4. Al bi'atu sholihah
5. Al maalul halalun
6. Tafakuh fiddien
7. Al Umrul Mabruk


Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di masjid. Suatu hari ia ditanya oleh para tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) kunci kebahagiaan dunia, yaitu:

1. Qalbun syakirun (hati yang selalu bersyukur)

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat ALLAH SWT, sehingga apapun yang diberikan ALLAH, ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan ALLAH.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu, “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Dan bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya.

2. Al azwaju shalihah (pasangan hidup yang sholeh)

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholehah, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya.

3. Al auladun abrar (anak yang sholeh)

Saat Rasulullah SAW thawaf, beliau bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet- lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu, “Kenapa pundakmu itu?” Jawab anak muda itu, “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya” Lalu anak muda itu bertanya, ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?”

Nabi SAW memeluk anak muda itu dan mengatakan, “Sungguh ALLAH ridho kepadamu, kamu anak yang sholeh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu” Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan ALLAH.

4. Albiatu sholihah (lingkungan yang kondusif untuk iman kita)

Kita tentu boleh mengenal siapapun, tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat, haruslah orang- orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Sebagaimana Rasulullah yang menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh yang akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

5. Al malul halal (harta yang halal)

Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdo’a sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan?” Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena do’anya akan sangat mudah dikabulkan ALLAH. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hati semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya.

6. Tafakuh fi dien (semangat untuk memahami agama)

ALLAH menjanjikan nikmat bagi umat-NYA yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada ALLAH dan rasul-NYA. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman.

7. Al-umrul mabruk (umur yang baroqah)

Umur yang baroqah itu adalah umur, yang selalu diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak nostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome).

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan ALLAH. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya.


*http://miftakhurriza.blogspot.com/2011/06/7-kunci-kebahagiaan-di-dunia.html

Jumat, 17 Januari 2014

Hanya LMI Sidoarjo yang mau membatu saya



Berhari – hari di selimuti rasa cemas , yang di rasakan oleh Bapak Hamzah Nur Akbar beserta anak dan istri yang sedang mengandung 5 bulan anak keduanya , semenjak dompetnya hilang dalam perjalanan ia sangat bingung dan berusaha mencari pertolongan. Mereka telah kehilangan barang, uang beserta surat - surat penting di saat pulang dari bersilaturahim kekeluarganya di Bogor – Jawa Barat menuju rumahnya di Kecamatan Krikilan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, tepatnya tanggal, 5 Januari 2014 di Stasiun Karanganyar Jawa tengah.

Bapak Hamzah terus melanjutkan perjalanan dengan tidak membawa uang, hanya beberapa bekal makanan ringan. Ketika turun dari kereta setibanya di stasiun pemberhentian terakhir ( Surabaya ) mereka disarankan orang untuk meminta bantuan ke lembaga sosial. 
Bapak Hamzah di Banyuwangi berjualan makanan Batagor dan Siomay mendatangi beberapa lembaga sosial, tapi tidak ada yang membantunya. Sementara itu dalam perjalanan ia sempatkan istirahat dari masjid ke masjid. Ketika itu ada ta’mir masjid menyarankan ke LMI Sidoarjo. Bapak Hamzah mengutarakan maksud kedatangannya ke kantor LMI dan menceritakan kisah sedihnya di perjalanan ke petugas LMI Sidoarjo saat itu.

Setelah diperiksa surat-surat yang dimilikinya termasuk bukti surat kehilangan dari Polres Karanganyar, LMI Sidoarjo sepakat memberikan bantuan berupa tiket kereta api dan biaya santunan untuk pulang ke kampungnya di Banyuwangi.”Kami bersyukur ada lembaga yang masih peduli dengan orang seperti kami ini dan kami berterima kasih kepada LMI Cabang Sidoarjo yang telah memberikan rezekinya kepada kami,”Tutur pak Hamzah beserta Istri. (riz)

Ibu Fatimah yang semangat, energik dan menginspirasi…



LMI Sidoarjo-Hidup disebuah gubuk yang sangat minimalis ,seorang Ibu Hanya sebatang kara dan tidak ada satupun yang menemani kecuali sebuah radio dikamarnya. Tetapi itu semua tidak menjadi patah semangat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Ibu itu namanya adalah Fathimatus Zahra ( Bu Zahro ) ,umur 50 tahun, tinggal di Desa Cari Rt 11/ Rw 05 Banjarsari Buduran. Suami sudah meninggal 15 tahun yang lalu. Anak pertama juga meninggal diusia 14 tahun dan anak yang kedua pun juga sudah meninggal didalam kandungan, sehingga Bu Zahro terpaksa harus menjalani hidup sendiri tanpa ada siapapun.

Keseharian Bu Zahro hanya sebagai buruh tani, pekerjaannya tidak bisa setiap hari, karena sesuai dengan musim tandur dan musim panen. Penghasilan dari buruh tani hanya Rp 35.000 per hari dan kadang ada borongan untuk menggarap sawah selama 1 minggu dengan upah Rp 150.000. Tetapi dari kekurangan dan kelemahan semuanya itu Bu Zahro tersimpan semangat yang sangat luar biasa dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT dan menikmati pekerjaannya. 

Setiap hari Bu Zahro secara istiqomah bangun mulai jam 02.00 WIB . Memulai dengan mandi dan mengambil air wudhu untuk mengerjakan sholat tahajud. Setelah itu berdoa dengan hati mengaharap ampunan dari Allah sampai meneteskan air mata, itu dilakukan sampai menjelang subuh. Setelah sholat subuh dia harus menyiapkan untuk sarapan kemudian dilanjutkan sholat dhuha. Kalau ada panggilan untuk buruh tani maka Bu Zahro langsung bergegas untuk berangkat kesawah, tetapi ketika tidak ada panggilan buruh tani, dia gunakan untuk membaca Al-quran hinnga menjelang siang. Amalan itu dia lakukan dengan senang dan tiada beban sedikitpun walau hanya seorang diri. Dia memahami bahwa Allah SWT selalu bersamanya dimanapun berada. Itulah cerita dari Bu Zahro yang sangat memberi motivasi pada kita semua. 

Bu Zahro adalah salah satu mustahik yang menerima program LMI Sidoarjo berupa santunan rutin setiap bulan untuk membantu biaya hidupnya. Betapa bahagianya Bu Zahro ketika petugas LMI memberikan langsung kerumahnya. Beliau menyampaikan beribu terima kasih kepada LMI Sidoarjo. “ Semoga para donator dilancarkan rezekinya, dikabulkan akan hajatnya dan yang belum mempunyai momongan semoga Allah SWT memberinya anak yang sholeh dan sholehah, “ doa Bu Zahro. (Koes)

Sambut Keberkahan Tahun 2014 Bersama Anak Yatim.




LMI Sidoarjo-Menutup tahun 2013 LMI Sidoarjo menggelar acara pengajian dan doa bersama anak-anak yatim dan dhuafa bertempat di halaman Rumah Yatim LMI di Perum Palm Putri. Para undangan sangat antusias dan memadati halaman. Anak-anak yatim dan dhuafa yang hadir adalah sebanyak 484 orang dari berbagai daerah yang ada disekitar kecamatan Sidoarjo. 

Acara sangat semarak dengan adanya hiburan Hadrah Group Maulana dan tampilan dari anak-anak yatim Rumah Yatim LMI Sidoarjo, dengan menampilkan hafalan Al-Quran. Ada yang sudah hafal 2-3 juz. Ini merupakan hasil dari upaya Rumah Yatim LMI untuk terus memberikan pendampingan kepada anak-anak yang berada dirumah Yatim LMI. Sehingga kedepannya generasi penerus bangsa menjadi generasi yang selalu mengutamakan ajaran-ajaran Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam. 

Kepala Cabang LMI Sidoarjo, Agung HS menyampaikan bahwa acara ini sangat istimewa dan anugrah terindah, karena mengakhiri Tahun 2013 bisa bersama-sama anak-anak yatim, berharap ada semangat baru dan hidup lebih baik, demikian pula dengan anak-anak yatim diharapkan tidak berkecil hati dan terus semangat dan rajin belajar. Selanjutnya Bapak Agung menyerahkan dana santunan ke seluruh anak yatim dan dhuafa yang hadir.
Pengajian dengan pencermah KH. Alawy Sanari, yang dikenal dengan sebutan Kyai Lapindo ini sangat menarik dengan diselingi canda-canda yang menyegarkan. Beliau mengajak masyarakat untuk selalu peduli dan perhatian pada anak-anak yatim, insya Allah akan membawa keberkahan hidup di dunia dan di akherat. Berharap anak-anak yatim yang dibina LMI dan Rumah yatim LMI mampu mandiri dan menjadi muslim yang sukses bahkan ada yang menjadi seorang pemimpin di negeri ini.

Alhamdulillah acara yatim tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat. Ada yang dari ketua Takmir Masjid, RT, RW dan perwakilan dari kelurahan setempat. Dengan adanya kegiatan yatim, semuanya berharap semoga tahun 2014 adalah tahun yang dapat menjadikan kita semua lebih baik. Baik dari agamanya, baik dari segi pekerjaannya, pendidikannya dan sebagainya di tahun 2014 (Koes)

Senin, 13 Januari 2014

Muzakki Kita | Dengan menjadi donatur banyak manfaat yang saya rasakan





LMI Sidoarjo-Pada awalnya, hanya Bapak Handoko susilo suaminya yang menjadi donatur, lambat laun dengan berjalannya waktu dan ilmu agama yang di dapat, Bu Yuyun Novia mulai tertarik untuk menjadi donatur. “Meskipun kecil, minimal saya sudah memulai, seperti nasehat Ust. Abdullah Gimnastiar, “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil-kecil dan mulai saat ini” tutur Bu Yuyun.

Suatu ketika, hatinya terlecut setelah membaca buku dan mendengarkan tausiah Ust. Yusuf Mansyur, beliau beserta teman sesama wali murid di RA/MI Salsabilla Camp, mengajak beberapa wali murid untuk menjadi donatur. Alhamdulillah satu demi satu akhirnya banyak yang ikut. Tidak sebatas itu, teman-teman di luar sekolah juga diajaknya, begitu pun dengan keluarga di kampung. Alhamdulillah keluarganya pun ikut meskipun mereka bukan menjadi donatur LMI. Tidak apalah yang penting sebagai muslim sudah saling mengingatkan untuk berbuat baik.

Dalam hal apapun pasti ada suka dukanya termasuk sebagai Korda. Namun hal tersebut dianggap sebagai seni hidup. Karena Ibu dari dua anak ini berfikir bagaimana dengan para pejuang Allah di LMI dan lembaga ZIS yang lain? Pastinya suka duka mereka jauh lebih besar dan berat dari pada yang dialaminya.

Bu yuyun yang tinggal di Puri Sampurno II -29 Kalitengah, Tanggulangin – Sidoarjo sadar bahwa saat ini masih belum banyak yang bisa dilakukan untuk sesama, namun dengan menjadi donatur, dia berharap apa yang sudah dilakukan dapat memberikan manfaat untuk sesama. Petuah bijak menyatakan “Jika kita ingin menjadi sumber, belajarlah menjadi kran air”.

“Dengan menjadi donatur banyak manfaat yang saya rasakan, batin menjadi lebih tenang dan bahagia, dapat lebih mensyukuri nikmat yang Allah berikan, lebih banyak teman dan menjaga silaturrahmi serta banyaknya kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT” kata Ibu Yuyun dengan semangat. (lmisda)

 
Copyright © 2014 SEKOLAH ISLAMI SIDOARJO.